Hukum Belajar Di Sekolah Yang Di Situ Terjadi Ikhtilat (Bercampurnya laki-laki dan wanita),.? (Menurut Syaikh Abdulloh bin Jibrin)
السؤال:
هل يجوز للرجل أن يدرس في جامعة يختلط فيها الرجال والنساء في قاعة واحدة علماً بأن الطالب له دور في الدعوة إلى الله ؟
PERTANYAAN
Apakah boleh bagi seorang laki-laki untuk belajar di perguruan tinggi/universitas yang di situ antara laki-laki dan perempuan terjadi ikhtilat (bercampur) di satu aula/ruangan. Perlu di ketahui bahwasanya laki-laki ini ia punya peran dalam dakwah ilalloh,.?
—————————————–
الجواب:
الذي أراه أنه لا يجوز للإنسان رجلاً كان أو امرأة أن يدرس بمدارس مختلطة؛ وذلك لما فيه من الخطر العظيم على عفته ونزاهته وأخلاقه؛ فإن الإنسان مهما كان من النزاهة والأخلاق والبراءة إذا كان إلى جانبه في الكرسي الذي هو فيه امرأة – ولا سيما إذا كانت جميلة ومتبرجة – لا يكاد يسلم من الفتنة والشر. وكل ما أدى إلى الفتنة والشر فإنه حرام ولا يجوز. فنسأل الله – سبحانه وتعالى – لإخواننا المسلمين أن يعصمهم من مثل هذه الأمور التي لا تعود إلى شبابهم إلا بالشر والفتنة والفساد. حتى وإن لم يجد إلا هذه الجامعة يترك الدراسة إلى بلد آخر ليس فيه هذا الاختلاط، فأنا لا أرى جواز هذا وربما غيري يرى شيئاً آخر.
العنوان: حكم الامتناع عن الشهادة ستراً على المسلمين
رقم الفتوى: 852
المفتي: سماحة الشيخ عبدالله بن جبرين –
JAWABAN
Menurut pendapat saya tidak boleh bagi seorang laki-laki maupun perempuan belajar di sekolah-sekolah yang di situ terjadi percampuran antara laki-laki dan perempuan. Yang demikian itu karena di dalamnya BAHAYA yang BESAR yang berdampak pada kesucian, kejujuran dan akhlaknya. Sesungguhnya seorang manusia meskipun ia memiliki kejujuran, akhlak yang baik, dan juga sikap berlepas diri dari kemaksiatan, jika di samping tempat duduknya ada wanita –lebih-lebih jika wanita itu cantik dan menor- hampir hampir ia tidak selamat dari fitnah dan keburukan. Dan segala sesuatu yang bisa membawa seseorang terjatuh ke dalam fitnah dan keburukan maka hukumnya HARAM.
Kita memohon kepada Alloh Ta’ala untuk saudara-saudara kita kaum Muslimin agar melindungi mereka dari perkara-perkara semisal ini, yang perkara ini tidaklah kembali kepada pemuda-pemuda mereka kecuali dengan keburukan, fitnah dan kerusakan. Meskipun jika seandainya seseorang tidak menemukan kecuali hanya universitas yang seperti ini maka hendaknya ia pun meninggalkan belajar di situ, dan berpindah ke Negara lain yang tidak terdapat di dalamnya ikhtilat. Aku tidak melihat bolehnya hal semacam ini (bolehnya seseorang belajar di universitas yang di dalamnya ada ikhtilat), dan boleh jadi selain saya memiliki pendapat yang berbeda.
[Fatwa Syaikh Abdullah bin Jibrin disini]
Recent Comments