Apakah Jika Seseorang Di Jambret Berarti Kena Adzab,..??

Dijawab Oleh ; Abu Ruqoyyah Setyo Susilo

PERTANYAAN

Assalamualaikum ustadz.apakah orang yg kena musibah dijambret, kemalingan / digendam shg kehilangan hartanya salah satu sebabnya karena orang tersbt kurang sodakoh.shg alloh mengambil hartanya scr paksa.mhn penjelasannya.

JAWAB

Pertama perlu kita ketahui bahwa semua apa yang menimpa manusia di alam dunia ini tak lain adalah dengan izin Alloh Ta’ala. Alloh berfirman ;

ما أصاب من مصيبة إلا بإذن الله

“Tidaklah musibah yang menimpa (manusia) melainkan dengan izin Alloh.”  (QS At Taghabun : 11)

Kedua, musibah itu kadang bisa menjadi UJIAN, namun kadang juga bisa menjadi ADZAB dari Alloh Ta’ala.  Menjadi UJIAN tatkala menimpa seorang mukmin yang taat kepada Alloh Ta’ala. Maka dengan musibah ini Alloh ingin menjadikannya sebagai mukmin yang memiliki derajat tinggi di sisi Alloh Ta’ala, karena tatkala ia bersabar maka dosa-dosanya berguguran. Oleh karenanya Nabi pernah bersabda dalam hadits Abu Hurairah ;

من يُرد الله به خيرًا، يُصب منه

“Barang siapa yang Alloh menghendaki kebaikan padanya  maka Alloh akan memberinya musibah” (HR Bukhari)

Dengan ujian yang berupa musibah itu maka Alloh menjadikannya bersih dari dosa-dosanya.

Dan musibah juga bisa menjadi ADZAB, kepada orang-orang yang kufur kepada Alloh Ta’ala. Hal ini bisa kita lihat dalam firman Alloh Ta’ala ;

 وضرب الله مثلا قرية كانت آمنة مطمئنة يأتيها رزقها رغدا من كل مكان فكفرت بأنعم الله فأذاقها الله لباس الجوع والخوف بما كانوا يصنعون ( 112 )

“Dan Alloh membuat satu permisalan dengan sebuah Negeri yang dahulunya aman, tenang, dan rizqinya melimpah ruah dari segala penjuru, kemudian mereka kufur terhadap nikmat-nikmat Alloh, maka Alloh pun merasakan kepada mereka adzab berupa pakaian kelaparan, dan pakaian ketakutan di sebabkan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An Nahl : 112)

Maka berdasarkan hal di atas, musibah yang menimpa seseorang sesungguhnya tidak bisa di maknakan bahwa itu mutlak merupakan adzab dari Alloh atas dirinya, bahkan boleh jadi hal itu justeru menjadi sebuah kebaikan bagi dirinya, apalagi jika ia adalah seorang mukmin yang taat kepada Alloh Ta’ala.

Dan bahkan bisa kita katakan bahwa SEMUA YANG MENIMPA SEORANG MUKMIN ADALAH KEBAIKAN, jika ia di timpa kebaikan ia bersyukur maka itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia di timpa kesusahan atau musibah maka itu pun baik bagi dirinya. Dan ini sebagaimana sabda Nabi Shalallohu alaihi wa Sallam ;

 عجبا لأمر المؤمن إن أمره كله خير وليس ذاك لأحد إلا للمؤمن إن أصابته سراء شكر فكان خيرا له وإن أصابته ضراء صبر فكان خيرا له

“Sungguh menakjubkan perkaranya seorang mukmin, semua perkaranya baik bagi dirinya,dan yang demikian itu tidak bisa di dapatkan melainkan pada diri seorang mukmin. Jika ia di timpa kesenangan ia bersyukur maka itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia di timpa keburukan ia bersabar maka itu pun menjadi kebaikan bagi dirinya.”  (HR Muslim no 5318)

Maka sesungguhnya apa yang menimpa kita SEMUANNYA ADALAH KEBAIKAN, jika kita bisa memposisikan diri kita, jika sesuatu yang menyenangkan menimpa kita kita bersyukur maka itu kebaikan bagi diri kita. Dan jika kita di timpa keburukan atau musibah kita bersabar maka itu menjadi kebaikan bagi diri kita.

Oleh karenanya JANGANLAH BERBURUK SANGKA KEPADA ALLOH atas musibah yang menimpa kita, justeru itu merupakan kebaikan bagi diri kita jika kita bisa menata hati kita dengan baik.

Dan termasuk di dalamnya adalah TATKALA SESEORANG DI JAMBRET, sebagaimana yang di tanyakan oleh penannya. Wallohu Ta’ala a’lam.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published.